Asyiknya Belajar Memasak Dimsum

Asyiknya Belajar Memasak Dimsum
February 26, 2013 Demedia
Belajar goreng air

Sepanjang tahun 2013 ini, Penerbit Demedia akan mengadakan demo dan pelatihan memasak di setiap bulannya. Bulan Januari yang lalu tema pelatihannya membuat Bakpau, sedangkan bulan Februari ini mengusung tema Dim Sum dengan mendatangkan Diah Surjani Ananto, penulis buku Dim Sum. Bersama Tim Dapur Demedia, para peserta diajak memasak bersama. Dim sum yang dibuat adalah Guo Tie, Ha Kau, dan Kumis Naga. Seperti apakah makanan enak itu?

Belajar goreng air Sepanjang tahun 2013 ini, Penerbit Demedia akan mengadakan demo dan pelatihan memasak di setiap bulannya. Bulan Januari yang lalu tema pelatihannya membuat Bakpau, sedangkan bulan Februari ini mengusung tema Dim Sum dengan mendatangkan Diah Surjani Ananto, penulis buku Dim Sum. Bersama Tim Dapur Demedia, para peserta diajak memasak bersama. Dim sum yang dibuat adalah Guo Tie, Ha Kau, dan Kumis Naga. Seperti apakah makanan enak itu?

Guo Tie adalah penganan mungil (seperti dim sum lainnya) berupa daging cincang dan sawi yang dibungkus dengan kulit pangsit. Bentuknya setengah lingkaran dengan tepinya yang berbiku-biku dan berwarna cokelat keemasan di satu sisinya. Cantik bukan? Uniknya, penganan ini dimatangkan dengan teknik ‘goreng air’, yaitu memasak dengan sedikit minyak dan air.  Awalnya, Guo Tie di goreng dengan api kecil dalam sedikit minyak, setelah mulai matang dan jus daging keluar, baru ditambahkan air ke dalam wajan. Guo tie dimasak perlahan sampai matang kemudian di santan bersama saus pendampingnya.

Bergaya di sela memasakHa Kau juga berukuran mungil dengan kulit yang berwarna putih bening hingga menampakkan isian yang berwarna merah muda segar. Kulitnya bening karena penambahan tepung tang mien ke dalam adonannya. Sementara isinya berupa campuran udang dan bengkuang. Setelah dimatangkan dengan cara dikukus, penganan ini tampil  menarik. Mungil dan cantik sehingga beberapa peserta merasa sayang untuk menyantapnya. Kumis Naga berbeda dengan kedua dim sum sebelumnya.  Dim sum ini berupa bola daging cumi-cumi yang dipenuhi dengan serabut crispy dan gurih. Serabut tersebut dibuat dari kulit pangsit yang digunting halus. Setelah digoreng, Kumis Naga akan mengembang dan renyah sehingga mengasyikkan ketika dikunyah.

 

Selain membuat ketiga jenis dim sum ini, peserta juga diajak membuat aneka saus pendampingnya. Hal-hal seputar pemilihan bahan, bumbu, serta bagaimana cara memilih bumbu yang halal juga ditanyakan peserta. Banyak di antara mereka  menyangka bahwa membuat dim sum itu sulit. Namun setelah dibuktikan, ternyata tidak seperti yang dibayangkan. Pemilihan bahan bisa disesuaikan dengan kondisi, misalnya bila tidak ada (tidak menyukai) angciu atau arak masak, kita bisa menggantinya dengan campuran minyak wijen, air lemon, dan kecap asin dalam perbandingan tertentu. Para peserta tidak menyangka mereka bisa membuat penganan mungil yang cantik dan sekaligus menjadi ikon kuliner Asia ini.

Waktu berlalu dan pelatihan pun selesai. Para peserta dengan gembira mengemas hasil karya mereka untuk dibawa pulang. Sambil mengucap salam, mereka pun bertukar nomor telepon serta meminta tanda tangan penulis. Ini penting, karena mereka ingin tetap dekat dengan penulis dan tim dapur kami, sehingga sewaktu-waktu bisa bertanya tentang masakan. “Silakan..telepon ya bila ada yang hendak ditanya…”, ibu Diah Surjani berucap ramah.  ”Jangan khawatir gagal, karena semua resep sudah diuji coba bersama Tim Dapur Demedia…,” sambungnya lagi.

Peserta pun pulang sambil bertanya-tanya dan berharap, pelatihan apa lagi yang akan di adakan bulan depan…?

Ayu Kharie/Demedia

 

Comments (0)

Leave a reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*