Apakah Anda pernah merasakan nikmatnya menyantap lauk kering? Teksturnya renyah dan rasa bumbunya sungguh terasa. Selain bisa dijadikan lauk teman nasi, lauk kering juga bisa digado.
Lauk kering merupakan makanan khas Indonesia. Tidak mudah dijumpai di negara lain. Khas lauk kering ini mungkin lahir sebagai alternatif dalam menyimpan makanan agar tidak cepat rusak atau busuk.
Percaya atau tidak, lauk-lauk kering seperti ini sering menjadi andalan para ibu di dapur, karena dengan sekali memasak bisa disimpan untuk 23 hari. Praktis dan hemat tenaga. Membuatnya pun tidak susah.
Beragam lauk kering ini sudah populer di masyarakat. Sebut saja, kripik paru, abon daging, dan rempeyek. Di rumah-rumah makan tertentu, lauk kering tersebut telah menjadi menu favoritnya. Bahkan, semenjak kecil, kita sudah akrab dengan menu abon daging.
Keunikan lainnya dari lauk kering ialah Anda bisa menyimpannya jika tidak habis disantap. Anda bisa menyimpannya di dalam stoples atau wadah yang ditutup rapat. Sewaktu-waktu, bisa disantap kembali. Lauk kering bisa disantap dingin, bisa juga dihangatkan terlebih dahulu.
Anda ingin membuatnya secara praktis dan tidak ribet? Buku Lauk Kering Populer dan Tahan Lama yang ditulis Tim Dapur Demedia ini menjadi jawaban tepat. Buku ini akan mengajarkan Anda secara mudah dan praktis bagaimana membuat aneka lauk kering populer dan tahan lama.
Buku yang diterbitkan DeMedia ini berisi lebih dari dua puluh resep masakan lauk kering. Misalnya, lauk kering bihun ebi pedas, kering talas dan ebi, serundeng ayam manis pedas, dendeng ragi, rempeyek kacang tanah, serundeng udang kering, rendang paru, kripik paru, udang kremes, dan dendeng batokok.
Selamat mencoba!