Variasi Rempah dalam Masakan

Variasi Rempah dalam Masakan
May 1, 2009 Demedia
Nama :  Suparman Shadiq
Email : superman_milenium@….
Pertanyaan :


Tulis Konsultasi

Semoga para pengasuh demedia selalu mendapatkan rahmat dan ampunan Allah SWT. Amiin.
Saya mau bertanya nih Bu, mengenai aneka bumbu dan komposisinya dalam setiap jenis masakan oriental (asia), terutama masakan nusantara.

 1. Jenis-jenis dan karakter atau sifat setiap rempah-rempahan yang terdapat di Indonesia.
 2. Dari setiap jenis rempah tersebut, kecocokannya dengan jenis masakan apa saja.
 3. Bagaimana cara mengawetkan rempah basah dan kering. Dan rempah-rempahan yang sudah diolah menjadi bumbu agar tetap segar untuk digunakan dalam jangka waktu lama?

Demikian pertanyaan saya. Atas jawaban dan kesediaannya, saya ucapkan terima kasih.
Semoga Demedia selalu sukses menyajikan dunia kuliner nusantara.

 Salam.


Jawaban :

1. Sebagaimana yang diketahui, semua rempah memiliki sifat menambah keharuman pada masakan. Masing-masing memiliki aroma tersendiri dan memberikan efek hangat di badan.

2. Semua rempah (cengkih, pekak, fuli, kayu manis, biji pala, kapulaga, adas manis, jahe, klabet, dlll) sangat cocok di pakai dalam masakan daging. Namun, bukan berarti masakan non-daging tidak cocok diberi rempah. Contohnya pacri nenas. Masakan ini sama sekali tidak mengandung daging, namun sarat rempah.

3. Pisahkan rempah/bumbu basah dan kering. Kelompokkan rempah kering menurut jenisnya, lalu simpan dalam stoples atau wadah kering dan tertutup. Untuk rempah basah (lengkuas, jahe, kencur, daun jeruk, serai, dll.) harus dicuci terlebih dahulu. Buang bagian yang kotor, kemudian simpan dalam wadah tertutup dan letakkan dalam kulkas).

4. Bumbu segar yang sudah dihaluskan dan siap pakai, sebaiknya tidak disimpan dalam keadaan segar untuk waktu yang lama. Bahan segar memiliki kandungan asam sehingga ketika berkontaminasi dengan udara proses pembusukan mulai terjadi. Solusinya, tumis bumbu yang dihaluskan dengan minyak goreng sampai harum dan matang (minyak 3x ukuran bumbu). Setelah itu, diamkan sampai dingin, kemudian simpan dalam stoples lengkap bersama minyaknya. Tutup rapat, lalu letakkan dalam kulkas. Bumbu dalam kondisi ini bisa disimpan selama dua bulan.

Comments (0)

Leave a reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*