Wedang adalah istilah minuman dalam bahasa Jawa dan umumnya terbuat dari air yang direbus sampai mendidih bersama rempah-rempah, gula, dan kopi/teh. Istilah wedang sering diartikan sebagai minuman yang sifatnya menghangatkan dan menyegarkan tubuh, dan bisa disajikan hangat maupun dingin.
Berikut ini beberapa rempah yang sering digunakan dalam pembuatan wedang.
Jahe putih (disebut jahe kuning besar atau jahe gajah) Rimpangnya besar dan gemuk, lebih gembung dari kedua varietas lainnya. Jenis jahe ini bisa di-konsumsi saat rimpangnya masih muda maupun tua dalam bentuk jahe segar atau olahan seperti minuman. |
|
Jahe putih kecil atau jahe emprit Ruasnya kecil, rata, dan agak sedikit menggembung. Kandungan minyak atsirinya lebih banyak daripada jahe gajah, sehingga rasanya lebih pedas dan seratnya tinggi. Jahe ini cocok untuk ramuan obat-obatan. |
|
Jahe merah Kandungan minyak atsirinya sama dengan jahe emprit, cocok untuk ramuan obat-obatan. |
|
Kayu Manis (Cinnamomum Burmannii) Kulit, batang, daun, dan akarnya bisa dimanfaatkan sebagai obat-obatan dan sebagai bahan aditif pada pembuatan parfum. Sebuah penelitian di Amerika mengungkapan bahwa batang kulit kayu manis memiliki kandungan insulin yang akan melancarkan proses metabolisme glukosa, sehingga kadar gula dalam darah bisa ditekan mendekati normal. |
|
Serai (Cymbopogon Nardus) Serai selain dimanfaatkan sebagai minuman segar, juga bisa digunakan untuk mengatasi gusi bengkak dan sakit gigi dengan cara direbus. |
|
Secang (Caesalpia Sappan). Kayu secang dapat dimanfaatkan sebagai obat diare, disentri, dan batuk berdarah. |
|
Cengkih (Syzygium Aromaticum) Cengkih dapat digunakan untuk bumbu aromatik pada makanan, minuman, dan ramuan yang sifatnya pengobatan penyakit seperti kolera dan campak. |
|
Pandan (Pandanus Amaryllifolius) • Kurang nafsu makan. Beberapa lembar daun direbus, air rebusan diminum pagi dan sore |