Kelas boga yang diselenggarakan Demedia pada Kamis (26/9) berlangsung meriah. Di kesempatan tersebut, Demedia menggandeng penulis buku Membuat Aneka Bolu Gulung, Diah Surjani Ananto sebagai pengajar.
Ada yang berbeda di kelas boga kali ini. Di antara para peserta yang umumnya adalah wanita yang sudah berkeluarga, tampak seorang peserta yang masih sangat muda. Peserta ini datang paling awal. Saat ditanya, ternyata usianya masih 17 tahun. Ia rela datang jauh-jauh dari Sukabumi untuk ikut kelas boga. Tidak tanggung-tanggung, peserta termuda ini berangkat dari rumah pukul setengah empat pagi supaya tidak ketinggalan acara. Namanya Nuri Maulida, gadis belia ini ternyata memang sudah jadi penggemar buku-buku terbitan Demedia sejak lama. Nuri sudah hobi memasak sejak duduk di bangku SMP. Ia mengakui bahwa buku-buku terbitan Demedia sangat menunjang hobinya ini. Setiap mengunjungi toko buku, buku-buku terbitan Demedia selalu menjadi incarannya.
“Karena tampilannya menarik banget, foto-foto masakannya bagus-bagus, terus semua resepnya ketika dicoba nggak ada yang salah, selalu tepat. Setelah aku beli buku, terus lihat resep, pasti langsung aku coba bikin,” tutur Nuri tentang alasannya memilih buku Demedia.
Beberapa buku yang ditulis Diah Surjani juga telah dibelinya. Jadi tentunya ia ingin sekali bertemu dengan orang yang menurutnya sangat ahli memasak ini. Ya, memang sudah belasan buku yang ditulis oleh Diah Surjani dan diterbitkan oleh Demedia. Di setiap buku Demedia selalu dicantumkan Facebook, Twitter, dan email Demedia, dari situ Nuri bergabung dengan grup di Facebook dan mengetahui informasi kegiatan ini.
Selama kegiatan berlangsung para peserta terlihat antusias mengikuti arahan dari Diah Surjani, terutama ketika menggulung bolu, harus hati-hati agar tidak gagal. Hal itu memang terkesan sepele, namun jika tidak hati-hati saat menggulungnya tampilan bolu bisa terlihat kurang sempurna atau retak.
Awalnya hanya tiga jenis bolu gulung yang akan dibuat, yakni Bolu Gulung Kukus Tutti Frutty, Bolu Gulung Green Tea ala Jepang, dan Bolu Gulung Mini Abon Mayonnaise, tapi karena masih ada bahan yang tersisa, maka, jenis bolu gulung yang dibuat ditambah satu, yakni Bolu Gulung Pelangi. Selesai pelatihan, bolu-bolu gulung yang telah dibuat pun dibagikan pada peserta untuk dibawa pulang.
Ada pesan khusus yang disampaikan Diah untuk para peserta, yakni supaya tetap semangat dalam memasak, meskipun peralatannya minim.
“Kita tidak boleh menyerah hanya karena merasa alat yang kita punya terbatas, harus selalu kreatif memanfaatkan alat-alat yang ada.” Pesan yang sederhana tapi sungguh mengena.
Usai acara Nuri pun mengaku mendapat ilmu yang sangat bermanfaat. “Menarik sekali bisa bertemu langsung dengan orang yang memang sudah ahli,” ungkap Nuri.
“Sebelumnya aku nggak pernah bikin bolu gulung, karena itu ikut acara ini. Jadi tahu deh gimana cara-caranya, biar nanti bisa langsung praktik di rumah,” imbuhnya.
Tunggu cerita menarik dari kelas pelatihan Demedia selanjutnya!